Berikut adalah beberapa kisah para gadis-gadis yang menjual keperawanannya via internet
Mereka pun biasanya mendapat bayaran yang lumayan besar. Memang salah satu alasan yang kerap melatarbelakangi jual keperawanan online adalah kebutuhan ekonomi yang mendesak. Meski ada pula yang membatalkan niat menjual keperawanannya di saat-saat terakhir.
Siapa saja,
1. Jual Keperawanan Demi Biaya Kuliah
Natalie Dylan (22 tahun) - mahasiswi tersebut - mengungkap bahwa tawaran tertinggi mencapai
angka mencengangkan, USD 3,7 juta.
Mahasiswi tingkat master ini mendapat ide itu setelah menyaksikan saudarinya yang bekerja di bisnis prostitusi, mampu membiayai pendidikan secara mandiri.
Para pria pun seakan berebut mengajukan tawaran. Kala itu, Dylan mengaku mendapat tawaran dari sekitar 10 ribu pria via situs milik biro prostitusi Moonlite Bunny Ranch.
"Beberapa pria tampaknya mencari pacar dan aku berusaha menjelaskan bahwa tawaran ini berlaku hanya untuk satu malam saja," katanya.
Dylan terkejut menyaksikan bahwa ada pria yang mau membayar sedemikian banyak hanya untuk
keperawanan. Padahal menurutnya, keperawanan tampaknya sudah tidak bernilai di zaman sekarang.
"Aku tahu banyak orang bakal mengutukku karena ini hal yang tabu, namun itu bukan masalah bagiku," tambah dia.
2. Jual Keperawanan karena Susah Cari Uang
Tahun 2009, seorang remaja Hong Kong bikin geger karena kenekatannya menjual keperawanan via internet. Sejumlah orang telah mengajukan penawaran, dengan harga tertinggi mencapai USD 7.800 atau sekitar Rp 73,5 juta.
Aksi ini menarik perhatian polisi setempat. Penyelidikan pun dilakukan karena hubungan seks dengan anak di bawah umur adalah kejahatan menurut hukum Hong Kong.
Dalam iklan di situs hkmensa.net, si gadis yang dirahasiakan namanya itu mengaku putus asa mencari uang, sehingga menjual diri dengan harga minimum USD 1.300.
Iklan dalam situs tak mencantumkan berapa usianya, namun dinyatakan ia masih berusia belasan tahun. Sekitar 100 orang tergoda melakukan penawaran. Namun sebelum lelang berakhir, si gadis tiba-tiba menghentikan niatnya dan menutup iklan tersebut.
Terkait kasus ini, polisi memajang pesan di situs, agar para remaja tak menjual tubuhnya. "Seseorang harus menjunjung tinggi nilai moral dan menghormati harga diri," demikian peringatan polisi di hkmensa.net, yang ditujukan untuk pelajar di sekolah menengah.
3. Virginity for Sale
Tahun 2010, seorang gadis nekat menawarkan keperawanannya di situs iklan online. Uang hasil penjualannya konon akan dipakai untuk kuliah.
Gadis yang tak disebutkan identitasnya ini memasang iklan di situs Gumtree dengan judul 'Virginity for sale'. Aksinya kemudian kepergok oleh seorang reporter tabloid Inggris yang lantas berpura-pura menjadi pebisnis dan melakukan penawaran tertinggi.
Lewat negosiasi, pebisnis palsu itu berhasil mendapatkan harga 6.000 poundsterling atau sekitar Rp 90 juta. Sebelum bertemu gadis itu dikatakan terus mengirimkan pesan yang berisi ciri-ciri fisiknya, termasuk ukuran bra.
Gadis berusia 17 tahun itu sempat mengaku bahwa uang hasil penjualan keperawanannya itu akan ia gunakan untuk kuliah. Namun entah mengapa ia kemudian tidak jadi jual diri dan berkilah bahwa dia hanya bercanda.
"Uang ini untuk membeli kebutuhanku dalam pendidikan seni. Sedang sisanya untuk tempat kuliah yang aku inginkan," ujarnya.
4. Keperawanan Mahasiswi Laku Rp 320 Juta
Beberapa waktu lalu, seorang mahasiswi pun sempat jadi pusat perhatian di Selandia Baru. Gadis berusia 19 tahun itu melelang keperawanannya di internet dan akhirnya setuju menerima tawaran sejumlah USD 32 ribu atau sekitar Rp 320 juta.
Gadis yang hanya menyebut diri sebagai 'unigirl' ini melelang 'mahkotanya' di situs bernama ineed.co.nz. Sebelum mendapatkan bayaran tertinggi, ia telah menerima 1.200 tawaran.
"Aku telah menerima tawaran yang melampaui impianku. Terima kasih untuk lebih dari 30 ribu orang yang telah melihat iklanku dan 1.200 tawaran yang datang," tulisnya saat penutupan lelang.
Sang gadis menjual diri dengan alasan sedang butuh biaya untuk kuliah. Ia pun memilih jalan pintas dengan merelakan keperawanannya untuk orang asing.
Pemilik situs ineed, Ross MacKenzie mengizinkan lelang dilangsungkan karena tidak ada alasan baginya untuk menolak. Apalagi Selandia Baru dikenal liberal untuk urusan prostitusi. Namun tetap saja lelang keperawanan tersebut memicu berbagai reaksi di negeri Kiwi.
Organisasi orang tua bernama Parents Inc misalnya, sangat menyayangkan aksi tersebut. Namun perwakilan dari kelompok prostitusi New Zealand Prostitutions mendorong sang gadis menghubungi mereka untuk mengetahui lebih jauh mengenai dunia prostitusi.
Lelang keperawanan di internet ini terjadi untuk kesekian kalinya. Sebelumnya beberapa remaja juga melakukan hal yang sama dengan beragam motivasi.
5. Seks Lima Malam Demi iPhone 4S
Sebagian masyarakat China memang tergila-gila dengan gadget besutan Apple. Tahun 2011, tersiar berita dari negeri itu mengabarkan seorang pelajar di wilayah Nanjing bersedia memberikan layanan seks pada seorang pria, cukup dengan imbalan iPhone 4S.
Dalam perbincangan online di situs jejaring sosial QQ yang bocor ke publik, awalnya si gadis yang menyebut dirinya sebagai 'lovemelo' menawarkan oral seks pada si pria asalkan diberi iPhone 4S. Namun si pria menolaknya.
Tidak mau menyerah begitu saja, sang gadis menawarinya untuk berhubungan intim. Bahkan ia bersedia melayani dalam 5 malam berturut-turut jika si pria mengabulkan permintaannya.
"Kamu bisa melakukan semua yang kamu inginkan. Atau aku bahkan bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan bersamamu. Kamu hanya perlu membelikanku iPhone," demikian tertulis dalam percakapan mereka.
Ada media di China yang berhasil mengungkap nomor ponsel dan foto si gadis. Namun wanita tersebut merasa dipermalukan dan protes bahwa apa yang dilakukannya biasa saja.
"Apakah ada yang salah? Orang lain juga memperdagangkan seks untuk barang-barang mahal," protesnya.
Sebelumnya, seorang gadis di China juga menawarkan keperawanannya untuk ditukar dengan iPhone 4. Ada juga yang ingin menjual ginjal agar dapat membeli iPad 2.
Mereka pun biasanya mendapat bayaran yang lumayan besar. Memang salah satu alasan yang kerap melatarbelakangi jual keperawanan online adalah kebutuhan ekonomi yang mendesak. Meski ada pula yang membatalkan niat menjual keperawanannya di saat-saat terakhir.
Siapa saja,
1. Jual Keperawanan Demi Biaya Kuliah
Tahun 2009, seorang mahasiswi di Amerika Serikat nekat menjual keperawanannya via internet. Uang yang didapat dipakai sebagai biaya kuliahnya.
angka mencengangkan, USD 3,7 juta.
Mahasiswi tingkat master ini mendapat ide itu setelah menyaksikan saudarinya yang bekerja di bisnis prostitusi, mampu membiayai pendidikan secara mandiri.
Para pria pun seakan berebut mengajukan tawaran. Kala itu, Dylan mengaku mendapat tawaran dari sekitar 10 ribu pria via situs milik biro prostitusi Moonlite Bunny Ranch.
"Beberapa pria tampaknya mencari pacar dan aku berusaha menjelaskan bahwa tawaran ini berlaku hanya untuk satu malam saja," katanya.
Dylan terkejut menyaksikan bahwa ada pria yang mau membayar sedemikian banyak hanya untuk
keperawanan. Padahal menurutnya, keperawanan tampaknya sudah tidak bernilai di zaman sekarang.
"Aku tahu banyak orang bakal mengutukku karena ini hal yang tabu, namun itu bukan masalah bagiku," tambah dia.
2. Jual Keperawanan karena Susah Cari Uang
Tahun 2009, seorang remaja Hong Kong bikin geger karena kenekatannya menjual keperawanan via internet. Sejumlah orang telah mengajukan penawaran, dengan harga tertinggi mencapai USD 7.800 atau sekitar Rp 73,5 juta.
Aksi ini menarik perhatian polisi setempat. Penyelidikan pun dilakukan karena hubungan seks dengan anak di bawah umur adalah kejahatan menurut hukum Hong Kong.
Dalam iklan di situs hkmensa.net, si gadis yang dirahasiakan namanya itu mengaku putus asa mencari uang, sehingga menjual diri dengan harga minimum USD 1.300.
Iklan dalam situs tak mencantumkan berapa usianya, namun dinyatakan ia masih berusia belasan tahun. Sekitar 100 orang tergoda melakukan penawaran. Namun sebelum lelang berakhir, si gadis tiba-tiba menghentikan niatnya dan menutup iklan tersebut.
Terkait kasus ini, polisi memajang pesan di situs, agar para remaja tak menjual tubuhnya. "Seseorang harus menjunjung tinggi nilai moral dan menghormati harga diri," demikian peringatan polisi di hkmensa.net, yang ditujukan untuk pelajar di sekolah menengah.
3. Virginity for Sale
Tahun 2010, seorang gadis nekat menawarkan keperawanannya di situs iklan online. Uang hasil penjualannya konon akan dipakai untuk kuliah.
Gadis yang tak disebutkan identitasnya ini memasang iklan di situs Gumtree dengan judul 'Virginity for sale'. Aksinya kemudian kepergok oleh seorang reporter tabloid Inggris yang lantas berpura-pura menjadi pebisnis dan melakukan penawaran tertinggi.
Lewat negosiasi, pebisnis palsu itu berhasil mendapatkan harga 6.000 poundsterling atau sekitar Rp 90 juta. Sebelum bertemu gadis itu dikatakan terus mengirimkan pesan yang berisi ciri-ciri fisiknya, termasuk ukuran bra.
Gadis berusia 17 tahun itu sempat mengaku bahwa uang hasil penjualan keperawanannya itu akan ia gunakan untuk kuliah. Namun entah mengapa ia kemudian tidak jadi jual diri dan berkilah bahwa dia hanya bercanda.
"Uang ini untuk membeli kebutuhanku dalam pendidikan seni. Sedang sisanya untuk tempat kuliah yang aku inginkan," ujarnya.
4. Keperawanan Mahasiswi Laku Rp 320 Juta
Beberapa waktu lalu, seorang mahasiswi pun sempat jadi pusat perhatian di Selandia Baru. Gadis berusia 19 tahun itu melelang keperawanannya di internet dan akhirnya setuju menerima tawaran sejumlah USD 32 ribu atau sekitar Rp 320 juta.
Gadis yang hanya menyebut diri sebagai 'unigirl' ini melelang 'mahkotanya' di situs bernama ineed.co.nz. Sebelum mendapatkan bayaran tertinggi, ia telah menerima 1.200 tawaran.
"Aku telah menerima tawaran yang melampaui impianku. Terima kasih untuk lebih dari 30 ribu orang yang telah melihat iklanku dan 1.200 tawaran yang datang," tulisnya saat penutupan lelang.
Sang gadis menjual diri dengan alasan sedang butuh biaya untuk kuliah. Ia pun memilih jalan pintas dengan merelakan keperawanannya untuk orang asing.
Pemilik situs ineed, Ross MacKenzie mengizinkan lelang dilangsungkan karena tidak ada alasan baginya untuk menolak. Apalagi Selandia Baru dikenal liberal untuk urusan prostitusi. Namun tetap saja lelang keperawanan tersebut memicu berbagai reaksi di negeri Kiwi.
Organisasi orang tua bernama Parents Inc misalnya, sangat menyayangkan aksi tersebut. Namun perwakilan dari kelompok prostitusi New Zealand Prostitutions mendorong sang gadis menghubungi mereka untuk mengetahui lebih jauh mengenai dunia prostitusi.
Lelang keperawanan di internet ini terjadi untuk kesekian kalinya. Sebelumnya beberapa remaja juga melakukan hal yang sama dengan beragam motivasi.
5. Seks Lima Malam Demi iPhone 4S
Sebagian masyarakat China memang tergila-gila dengan gadget besutan Apple. Tahun 2011, tersiar berita dari negeri itu mengabarkan seorang pelajar di wilayah Nanjing bersedia memberikan layanan seks pada seorang pria, cukup dengan imbalan iPhone 4S.
Dalam perbincangan online di situs jejaring sosial QQ yang bocor ke publik, awalnya si gadis yang menyebut dirinya sebagai 'lovemelo' menawarkan oral seks pada si pria asalkan diberi iPhone 4S. Namun si pria menolaknya.
Tidak mau menyerah begitu saja, sang gadis menawarinya untuk berhubungan intim. Bahkan ia bersedia melayani dalam 5 malam berturut-turut jika si pria mengabulkan permintaannya.
"Kamu bisa melakukan semua yang kamu inginkan. Atau aku bahkan bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan bersamamu. Kamu hanya perlu membelikanku iPhone," demikian tertulis dalam percakapan mereka.
Ada media di China yang berhasil mengungkap nomor ponsel dan foto si gadis. Namun wanita tersebut merasa dipermalukan dan protes bahwa apa yang dilakukannya biasa saja.
"Apakah ada yang salah? Orang lain juga memperdagangkan seks untuk barang-barang mahal," protesnya.
Sebelumnya, seorang gadis di China juga menawarkan keperawanannya untuk ditukar dengan iPhone 4. Ada juga yang ingin menjual ginjal agar dapat membeli iPad 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar